<p style="text-align: justify;"><b>BLITAR</b> - Berbeda dengan harga daging dan sayuran lain yang cenderung naik, harga tomat relatif stabil atau bahkan semakin anjlok dipasaran. Untuk mengantisipasi hal ini Disperindag Kota Blitar melakukan monitoring pasar bersama dengan dinas terkait. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan harga tomat di 3 pasar yang ada di Kota Blitar diantaranya Pasar Legi, Pasar Templek dan Pasar Pon Kota Blitar dan menjaga distribusi tomat agar tidak berlebihan.</p><p style="text-align: justify;"><br></p><p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar Yuli Triana pada Selasa (01/09) mengakui bahwa harga tomat di 3 pasar Kota Blitar nyaris sama, di Pasar Legi harga tomat jenis biasa 3.000 rupiah per kilogram, sedang jenis tomat buah 4.500 rupiah per kilogram. Untuk harga di Pasar Templek tomat jenis biasa 3.000 rupiah per kilogram sedang jenis tomat buah 5.000 rupiah per kilogram dan di Pasar Pon harga tomat jenis biasa 2.500 rupiah per kilogram sedang jenis tomat buah 5.000 rupiah per kilogram. Menurut Yuli, perbedaan harga ini dipengaruhi tingkat harga dari tengkulak. Para pedagang besar rata-rata membeli dari petani hanya 700 rupiah per kilogram. Atas kondisi yang terjadi ini, Disperindag berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk melakukan evaluasi pasar setiap hari guna mengendalikan harga.</p><p style="text-align: justify;"><br></p><p style="text-align: justify;">Yuli menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan tomat bagi warga Kota Blitar, para pedagang biasanya mendatangkan langsung dari Pujon Kabupaten Malang.(sar)&nbsp;</p><p style="text-align: justify;"><br></p>