Blitar Kota - Kamis, (24/09/2020), Penilaian kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Blitar terus mengalami peningkatan. Untuk pertama kalinya penilaian kinerja PDAM berada pada posisi sehat.

Menanggapi hal tersebut, Drs. H. Santoso, M.Pd Wali Kota Blitar memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja PDAM. Menurutnya pada tahun 2017 kinerja PDAM sempat pada posisi sakit. Kemudian membaik ditahun 2018 menjadi kurang sehat dan diakhir tahun 2019 menjadi sehat. Capaian itu merupakan yang pertama kalinya bagi Kota Blitar selama 7 tahun terakhir. Drs. H. Santoso, MP.d juga berharap agar posisi itu diikuti dengan kualitas air yang diproduksi PDAM, agar terjamin kebersihan dan kesehatannya. Pihaknya juga berharap agar nanti PDAM bisa memproduksi air mineral kemasan sehingga bisa menambah PAD Kota Blitar. Jika terwujud pihaknya akan mewajibkan seluruh OPD memanfaatkan air kemasan PDAM setiap acara.

“Itu juga sesuai dengan usulan dari DPRD kemarin. Nanti kalau itu terwujud, setiap ada acara dan kegiatan OPD kita sarankan untuk menggunakan produk dari PDAM,” jelas Drs. H. Santoso, M.Pd.

Sementara itu, Basuki Agus Riono, Kepala PDAM Kota Blitar untuk mewujudkan layanan air yang maksimal, PDAM memang butuh dukungan dari semua lini. Meski nilai kinerja PDAM meningkat menjadi sehat air produksi PDAM masih mengandung logam, besi, mangan dan lainnya diatas ambang batas Permenkes. Namun demikian, pihaknya optimis bisa meningkatkan kualitas air melalui program NUWSP yang akan dilaksanakan Oktober mendatang. Selain mendapat bantuan infrastruktur, melalui program ini, PDAM juga mendapat filter zenoit yang bisa menurunkan kandungan logam dalam air.

“Melalui filter itu nanti kandungannya bisa kami turunkan, misalnya kandungan besi dibawah 0,3 begitu juga dengan mangan 0,3,” kata Basuki.

Sementara itu, 22 September 2020 Pemerintah Kota Blitar melakukan sosialisasi program NUSWP PDAM Melibatkan internal PDAM, Camat dan Lurah se-Kota Blitar. (Kir)

Post format
standard